Sabtu, 10 Mei 2014

FISIOLOGI GINJAL




BAB I
Pendahuluan
A.  Latar Belakang
Makalah ini membahas fisiologi dasar sistem perkemihan manusia. Sistem perkemihan manusia pada pria dan wanita sedikit berbeda, sebagian besar berkaitan dengan struktur genitalia eksterna. Fungsi sistem kemih pada pria dan wanita juga pada dasarnya sama. Mahasiswa perlu mengetahui dasar-dasar fisiologi ginjal agar dapat memahami perubahan yang terjadi di sistem ginjal. Walaupun sering dianggap hanya sebagai suatu organ yang diperlukan untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolism, ginjal penting untuk mempertahankan keseimbangan air, garam, dan elektrolit, dan merupakan suatu kelenjar endokrin yang mengeluarkan paling sedikit tiga hormone. Ginjal membantu mengontrol tekanan darah terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Ginjal mempunyai fungsi yang paling penting yaitu menyaring plasma dan memindahkan zat dari filtrat pada kecepatan yang bervariasi tergantung pada kebutuhan tubuh. Akhirnya, ginjal membuang zat yang tidak diinginkan dengan filtrasi darah dan mensekresinya dalam urine. Sedangkan zat yang dibutuhkan kembali ke dalam darah.
Untuk mempertahankan homeostatis ekskresi air dan elektrolit sesuai dengan asupan. Melebihi ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan mengikat. Jika asupan kurang dari ekskresi jumlah zat dalam tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal untuk mengubah ekskresi natrium sebagai respons terhadap perubahan asupan natrium sangat besar. Ini menunjukkan bahwa pada manusia normal natrium dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai untuk air dan kebanyakan elektrolit lainnya, seperti klorida, kalium, kalsium, hidrogen, magnesium dan fosfat.

B.   Tujuan
Makalah ini dibuat dengan tujuan antara lain:
1.    Sebagai tugas mata kuliah fisiologi 2
2.    Menjelaskan struktur dan fungsi ginjal.
3.    Menjelaskan filtrasi glomerulus.
4.    Menjelaskan tahap pembentukan urine dan komposisi urine.

C.   Manfaat
            Manfaat dibuatnya makalah ini antara lain :
1.      Mengetahui struktur dan fungsi ginjal.
2.      Mengetahui filtrasi glomerulus
3.      Mengetahui tahap pembentukan urine dan komposisi urine.

  
 
BAB II
Pembahasan

1.     Struktur dan Fungsi Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) daridarah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.

Ginjal terletak dibelakang peritoneum pada bagian belakang rongga abdomen, mulai dari vertebra thorakalis ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 3. Ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal kiri karena adanya hati. Saat inspirasi, kedua ginjal tertekan ke bawah karena kontraksi diafragma. Setiap ginjal diselubungi oleh kapsul fibrosa, lalu dikelilingi oleh lemak perinefrik, kemudian oleh fascia perinefrik yang juga menyelubungi kelenjar adrenal. Korteks ginjal merupakan zona luar ginjal dan medulla ginjal merupakan zona dalam yang terdiri dari piramida-piramida ginjal. Korteks terdiri dari semua glomerulus dan medulla terdiri dari ansa henle, fasa rekta, dan bagian akhir dari duktus kolektivus.

                 Struktur detail Ginjal
Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, venarenal, dan ureter.
                
 Vaskularisasi
Pada pelvis ginjal metanefrik menerima suplay darah dari cabang pelvis aorta. Seiring ginjal bergerak ke atas ke posisi terakhir di abdomen posterior, arteri ini mengalami regresi dan ginjal diperdarahi oleh arteri renalis, yang berasal dari aorta pada level yang lebih tinggi. Sering terjadi arteri awal tetap persisten sebagai arteri renalis tambahan. Dapat terjadi juga satu atau kedua ginjal tetap berada di pelvis.

Jika kedua ginjal tetap berada di pelvis, keduanya dapat saling berdekatan dan berfusi pada bagian bawah, membentuk ginjal tapal kuda yang tidak dapat bergerak naik karena adanya arteri mesentrika inferior di atasnya. Jika tonjolan ureter membelah dapat terbentuk dua ureter atau dua pelvis ginjal yang bermuara pada satu ureter.

                  Bagian-bagian Ginjal
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan mengkilap yang disebutkapsula fibrosa ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelah atas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula(atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen.

                  Fungsi Ginjal
                        Dibawah ini beberapa Fungsi ginjal
1.      Ekskresi sisa metabolisme
2.      Regulasi keseimbangan cairan dan elektrolit
3.      Regulasi osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit
4.      Regulasi tekanan darah
5.      Regulasi keseimbangan asam basa
6.      Produksi eritropoeitin
7.      Fungsi metabolic khusus

Hormon yang bekerja pada ginjal
                                    o   Hormon antidiuretik ( ADH atau vasopressin )
Merupakan peptida yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis posterior, hormon an reabsorbsi air pada duktus kolektifus.
o   Aldosteron
Merupakan hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal, hormon ini meningkatkan reabsorbsi natrium pada duktus kolektivus.
o   Peptida Natriuretik ( NP )
Diproduksi oleh sel jantung dan meningatkan ekskresi natrium pada duktus kolektivus.


o   Hormon paratiroid
Merupakan protein yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid, hormon ini meningkatkan ekskresi fosfat, reabsorbsi kalsium dan produksi vitamin D pada ginjal.

Hormon yang dihasilkan oleh ginjal
o   Renin
Merupakan protein yang dihasilkan oleh apparatus jukstaglomerular, hormon ini menyebabkan pembentukan angiotensin II. Angiotensin II berfungsi langsung pada tubulus proximal dan bekerja melalui aldosteron ada tubulus distal. Hormon ini juga merupakan vasokonstriktor kuat.
o   Vitamin D
Merupakan hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal, berperan meningkatka     n absorbsi kalsium dan fosfat dari usus.
o   Eritropoeitein
Merupakan protein yang diproduksi di ginjal, hormon ini meningkatkan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
o   Prostaglandin
Diproduksi di ginjal, memiliki berbagai efek terutama pada tonus pembuluh darah ginjal.

2.     Filtrasi gromerulus
Filtrasi adalah proses pasif yang terjadi melalui dinding semipermeabel glomerulus dan kapsul glomerulus. Semua zat dengan massa molekul kurang dari 68 kilodalton (kDa) terdorong keluar dari kapiler glomerulus untuk masuk ke kapsul Bowman. Jadi, air dan molekul kecil masuk ke nefron, sedangkan sel darah, protein plasma, dan molekul besar lainnya bertahan di darah. Isi kapsul Bowman disebut sebagai ”filtrat glomerulus” dan kecepatan pembentukan cairan ini disebut sebagai “laju filtrasi glomerulus” (glomerular filtration rate, GFR). Ginjal membentuk sekitar 180 liter cairan encer setiap hari (GFR sekitar 125ml/mnt). Sebagian besar cairan ini secara selektif direabsorpsi sehingga volume akhir urine yang dibentuk adalah sekitar 1 sampai 1,5 liter per hari.
  
3.   Tahap Pembentukan Urine dan Komposisi Urine.
      Berikut ini adalah tahap-tahap pembentukan urine :
Ø                   Proses Filtrasi (ultrafiltrasi)
Filtrasi adalah proses pasif yang terjadi melalui dinding semipermeabel glomerulus dan kapsul glomerulus. Semua zat dengan massa molekul kurang dari 68 kilodalton (kDa) terdorong keluar dari kapiler glomerulus untuk masuk ke kapsul Bowman. Jadi, air dan molekul kecil masuk ke nefron, sedangkan sel darah, protein plasma, dan molekul besar lainnya bertahan di darah. Isi kapsul Bowman disebut sebagai “filtrat glomerulus” dan kecepatan pembentukan cairan ini disebut sebagai “laju filtrasi glomerulus” (glomerular filtration rate, GFR).
Ginjal membentuk sekitar 180 liter cairan encer setiap hari (GFR sekitar 125 ml/mnt). Sebagian besar cairan ini secara selektif direabsorpsi sehingga volume akhir urine yang dibentuk adalah sekitar 1 sampai 1,5 liter per hari.

Ø  Proses Absorpsi

Filtrat glomerulus direabsorpsi dari bagian lain nefron ke kapiler di sekitarnya. Tubulus kontortus proksimalis merupakan bagian yng paling lebar dan panjang dari nefron keseluruhan (sekitar 1,4 cm panjangnya). Sel yang melapisi bagian dalam saluran ini mengandung sejumlah besar mitokondria untuk menghasilkan energi untuk manjalankan transportasi aktif karena sebagian besar reabsorpsi filtrat glomerulus berlangsung disini. Sebagian zat, misalnya glukosa dan asam amino, direabsorpsi secara total dan dalam keadaan normal tidak terdapat di urine. Reabsorpsi zat sisa umumnya incomplete sehingga, sebagai contoh, sejumlah besar urea diekskresikan. Direabsorpsi zat lain berada dibawah pengendalian beberapa hormone. Hormone antidiuretik (antidiuretic hormone, ADH) mengembalikan insersi protein ke dalam dinding tubulus kontortus proksimalis dan duktus koligentes sehingga air dapat meninggalkan filtrate yang menyebabkan jumlah urine berkurang. Pembentukan urine yang pekat dipermudah oleh susunan fisik ansa Henle dan kapiler disekitarnya, yang membentuk dan mempertahankan kondisi untuk reabsopsi air oleh osmosis. Kalsitonin mengatur reabsopsi kalsium dan fosfat aldosteron mempengaruhi reabsorpsi natrium.

Ø  Proses Sekresi

Tubulus ginjal dapat mensekresi atau menambah zat-zat ke dalam cairan. Filtrasi selama metabolisme sel-sel membentuk asam dalam jumlah besar. Namun, pH darah dan cairan tubuh dapat dipertahankan sekitar 7,4 (alkalis). Sel tubuh membentuk amoniak yang bersenyawa dengan asam kemudian disekresi sebagai amonium supaya pH darah dan cairan tubuh tetap alkalis

KOMPOSISI URINE : BAHAN-BAHAN YANG DIEKSKRESIKAN DALAM URINE

Komposisi urine normal. Urine terutama terdiri atas air, urea dan natrium klorida. Pada seseorang yang menggunakan diet yang rata-rata berisi 80 – 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut

Air
96%
Benda Padat
4 %(terdiri atas urea 2% dan produk metabolic lain 2%)


Ureum adalah hasil akhir metabolism protein. Berasal dari asam amino yang telah dipindah ammonianya di dalam hati dan mencapai ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang normal adalah 30 mg setiap seratus ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.
Asam urat. Pada normal asam urat di dalam darah adalah 2 – 3 mg setiap 100 cm, sedagkan 1,5 – 2 mg setiap hari diekskresikan ke dalam urine.
Keratin adalah hasil buangan keratin dalam otot. Produk metabolism lain mencakup benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan uratik.
  

BAB III
PENUTUP
                                   
                         KESIMPULAN

Sistem urinaria adalah suatu sistem tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan oleh tubuh. Fungsi ginjal memegang peranan yang sangat penting. Zat-zat yang tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air kemih). Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet.
Ada beberapa tahap dalam pembentukan urine diantaranya :
1.      Proses Filtrasi (ultrafiltrasi)
2.      Proses Absorpsi
3.      Proses Sekresi



DAFTAR PUSTAKA

  1. Buduanto,A.2005.Guidance to AnatomyII.Surakarta:keluarga Besar Asisten Anatomi FKUNS 
  2. http://www.pediatricnursing.net/ce/2008/article04128135 
  3. pdfPura,L,et al(2011) diakses pada tanggal 18 April 2011 pukul 20.48 
  4. Ganong,W,F(1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 17. Jakarta:EGC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar