BAB I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Makalah ini membahas fisiologi
dasar sistem perkemihan manusia. Sistem perkemihan manusia pada pria dan wanita
sedikit berbeda, sebagian besar berkaitan dengan struktur genitalia eksterna.
Fungsi sistem kemih pada pria dan wanita juga pada dasarnya
sama. Mahasiswa perlu mengetahui dasar-dasar fisiologi ginjal agar
dapat memahami perubahan yang terjadi di sistem ginjal. Walaupun sering
dianggap hanya sebagai suatu organ yang diperlukan untuk mengeluarkan sisa-sisa
metabolism, ginjal penting untuk mempertahankan keseimbangan air, garam, dan
elektrolit, dan merupakan suatu kelenjar endokrin yang mengeluarkan paling
sedikit tiga hormone. Ginjal membantu mengontrol tekanan darah terlalu tinggi
atau terlalu rendah.
Ginjal mempunyai fungsi yang paling
penting yaitu menyaring plasma dan memindahkan zat dari filtrat pada kecepatan
yang bervariasi tergantung pada kebutuhan tubuh. Akhirnya, ginjal membuang zat
yang tidak diinginkan dengan filtrasi darah dan mensekresinya dalam urine.
Sedangkan zat yang dibutuhkan kembali ke dalam darah.
Untuk mempertahankan homeostatis
ekskresi air dan elektrolit sesuai dengan asupan. Melebihi ekskresi jumlah zat
dalam tubuh akan mengikat. Jika asupan kurang dari ekskresi jumlah zat dalam
tubuh akan berkurang. Kapasitas ginjal untuk mengubah ekskresi natrium sebagai
respons terhadap perubahan asupan natrium sangat besar. Ini menunjukkan bahwa
pada manusia normal natrium dapat ditingkatkan. Hal ini sesuai untuk air dan
kebanyakan elektrolit lainnya, seperti klorida, kalium, kalsium, hidrogen,
magnesium dan fosfat.
Makalah ini dibuat dengan tujuan antara lain:
1. Sebagai
tugas mata kuliah fisiologi 2
2. Menjelaskan
struktur dan fungsi ginjal.
3. Menjelaskan
filtrasi glomerulus.
4. Menjelaskan
tahap pembentukan urine dan komposisi urine.
Manfaat dibuatnya makalah ini antara lain :
1. Mengetahui struktur dan fungsi
ginjal.
2. Mengetahui filtrasi glomerulus
3.
Mengetahui tahap
pembentukan urine dan komposisi urine.
BAB II
Pembahasan
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran
(terutama urea) daridarah dan membuangnya bersama
dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang
mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Ginjal terletak dibelakang
peritoneum pada bagian belakang rongga abdomen, mulai dari vertebra thorakalis
ke 12 sampai vertebra lumbalis ke 3. Ginjal kanan lebih rendah daripada ginjal
kiri karena adanya hati. Saat inspirasi, kedua ginjal tertekan ke bawah karena
kontraksi diafragma. Setiap ginjal diselubungi oleh kapsul fibrosa, lalu
dikelilingi oleh lemak perinefrik, kemudian oleh fascia perinefrik yang juga
menyelubungi kelenjar adrenal. Korteks ginjal merupakan zona luar ginjal dan
medulla ginjal merupakan zona dalam yang terdiri dari piramida-piramida ginjal.
Korteks terdiri dari semua glomerulus dan medulla terdiri dari ansa henle, fasa
rekta, dan bagian akhir dari duktus kolektivus.
Struktur detail Ginjal
Berat dan besar ginjal bervariasi;
hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi
lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5
cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram
atau kurang lebih 0,4% dari berat badan. Ginjal memiliki bentuk seperti kacang
dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang
disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, venarenal, dan ureter.
Vaskularisasi
Pada pelvis ginjal metanefrik
menerima suplay darah dari cabang pelvis aorta. Seiring ginjal bergerak ke atas
ke posisi terakhir di abdomen posterior, arteri ini mengalami regresi dan
ginjal diperdarahi oleh arteri renalis, yang berasal dari aorta pada level yang
lebih tinggi. Sering terjadi arteri awal tetap persisten sebagai arteri renalis
tambahan. Dapat terjadi juga satu atau kedua ginjal tetap berada di pelvis.
Jika kedua ginjal tetap berada di
pelvis, keduanya dapat saling berdekatan dan berfusi pada bagian bawah,
membentuk ginjal tapal kuda yang tidak dapat bergerak naik karena adanya arteri
mesentrika inferior di atasnya. Jika tonjolan ureter membelah dapat terbentuk
dua ureter atau dua pelvis ginjal yang bermuara pada satu ureter.
Bagian-bagian
Ginjal
Bagian paling luar dari ginjal
disebut korteks, bagian
lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian
paling dalam disebut pelvis. Pada
bagian medulla ginjal
manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan
bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan
mengkilap yang disebutkapsula fibrosa
ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelah atas
ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus
oleh fasia gerota. Unit
fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih
dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi
sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring
darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh.
Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan
dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir
yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah
komponen penyaring yang disebut korpuskula(atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus).
Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran
darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki
pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding
epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya
tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan
masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan
ginjal lewat arteri eferen.
Fungsi Ginjal
Dibawah ini beberapa Fungsi ginjal
1.
Ekskresi sisa metabolisme
2.
Regulasi keseimbangan cairan dan elektrolit
3.
Regulasi osmolalitas cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit
4.
Regulasi tekanan darah
5.
Regulasi keseimbangan asam basa
6.
Produksi eritropoeitin
7.
Fungsi metabolic khusus
Hormon yang bekerja pada ginjal
o Hormon
antidiuretik ( ADH atau vasopressin )
Merupakan peptida yang dihasilkan oleh kelenjar
hipofisis posterior, hormon an reabsorbsi air pada duktus kolektifus.
o Aldosteron
Merupakan hormon steroid yang diproduksi oleh korteks
adrenal, hormon ini meningkatkan reabsorbsi natrium pada duktus kolektivus.
o Peptida
Natriuretik ( NP )
Diproduksi oleh sel jantung dan meningatkan ekskresi
natrium pada duktus kolektivus.
o Hormon
paratiroid
Merupakan protein yang diproduksi oleh kelenjar paratiroid,
hormon ini meningkatkan ekskresi fosfat, reabsorbsi kalsium dan produksi
vitamin D pada ginjal.
Hormon yang dihasilkan oleh ginjal
o Renin
Merupakan protein yang dihasilkan oleh apparatus
jukstaglomerular, hormon ini menyebabkan pembentukan angiotensin II.
Angiotensin II berfungsi langsung pada tubulus proximal dan bekerja melalui
aldosteron ada tubulus distal. Hormon ini juga merupakan vasokonstriktor kuat.
o Vitamin D
Merupakan hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal,
berperan meningkatka n absorbsi
kalsium dan fosfat dari usus.
o Eritropoeitein
Merupakan protein yang diproduksi di ginjal, hormon
ini meningkatkan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang.
o Prostaglandin
Diproduksi di ginjal, memiliki berbagai efek terutama
pada tonus pembuluh darah ginjal.
Filtrasi adalah proses pasif yang
terjadi melalui dinding semipermeabel glomerulus dan kapsul glomerulus. Semua
zat dengan massa molekul kurang dari 68 kilodalton (kDa) terdorong keluar dari
kapiler glomerulus untuk masuk ke kapsul Bowman. Jadi, air dan molekul kecil
masuk ke nefron, sedangkan sel darah, protein plasma, dan molekul besar lainnya
bertahan di darah. Isi kapsul Bowman disebut sebagai ”filtrat glomerulus” dan
kecepatan pembentukan cairan ini disebut sebagai “laju filtrasi glomerulus”
(glomerular filtration rate, GFR). Ginjal membentuk sekitar 180 liter cairan
encer setiap hari (GFR sekitar 125ml/mnt). Sebagian besar cairan ini secara
selektif direabsorpsi sehingga volume akhir urine yang dibentuk adalah sekitar
1 sampai 1,5 liter per hari.
Berikut ini adalah tahap-tahap
pembentukan urine :
Ø Proses Filtrasi (ultrafiltrasi)
Filtrasi adalah proses pasif yang
terjadi melalui dinding semipermeabel glomerulus dan kapsul glomerulus. Semua
zat dengan massa molekul kurang dari 68 kilodalton (kDa) terdorong keluar dari
kapiler glomerulus untuk masuk ke kapsul Bowman. Jadi, air dan molekul kecil
masuk ke nefron, sedangkan sel darah, protein plasma, dan molekul besar lainnya
bertahan di darah. Isi kapsul Bowman disebut sebagai “filtrat glomerulus” dan
kecepatan pembentukan cairan ini disebut sebagai “laju filtrasi glomerulus”
(glomerular filtration rate, GFR).
Ginjal membentuk sekitar 180 liter
cairan encer setiap hari (GFR sekitar 125 ml/mnt). Sebagian besar cairan ini
secara selektif direabsorpsi sehingga volume akhir urine yang dibentuk adalah
sekitar 1 sampai 1,5 liter per hari.
Ø Proses
Absorpsi
Filtrat glomerulus direabsorpsi dari
bagian lain nefron ke kapiler di sekitarnya. Tubulus kontortus proksimalis
merupakan bagian yng paling lebar dan panjang dari nefron keseluruhan (sekitar
1,4 cm panjangnya). Sel yang melapisi bagian dalam saluran ini mengandung
sejumlah besar mitokondria untuk menghasilkan energi untuk manjalankan
transportasi aktif karena sebagian besar reabsorpsi filtrat glomerulus
berlangsung disini. Sebagian zat, misalnya glukosa dan asam amino, direabsorpsi
secara total dan dalam keadaan normal tidak terdapat di urine. Reabsorpsi zat
sisa umumnya incomplete sehingga, sebagai contoh, sejumlah besar urea
diekskresikan. Direabsorpsi zat lain berada dibawah pengendalian beberapa
hormone. Hormone antidiuretik (antidiuretic hormone, ADH) mengembalikan insersi
protein ke dalam dinding tubulus kontortus proksimalis dan duktus koligentes
sehingga air dapat meninggalkan filtrate yang menyebabkan jumlah urine
berkurang. Pembentukan urine yang pekat dipermudah oleh susunan fisik ansa
Henle dan kapiler disekitarnya, yang membentuk dan mempertahankan kondisi untuk
reabsopsi air oleh osmosis. Kalsitonin mengatur reabsopsi kalsium dan fosfat
aldosteron mempengaruhi reabsorpsi natrium.
Ø Proses
Sekresi
Tubulus ginjal dapat mensekresi atau
menambah zat-zat ke dalam cairan. Filtrasi selama metabolisme sel-sel membentuk
asam dalam jumlah besar. Namun, pH darah dan cairan tubuh dapat dipertahankan
sekitar 7,4 (alkalis). Sel tubuh membentuk amoniak yang bersenyawa dengan asam
kemudian disekresi sebagai amonium supaya pH darah dan cairan tubuh tetap
alkalis
KOMPOSISI URINE : BAHAN-BAHAN YANG DIEKSKRESIKAN DALAM
URINE
Komposisi urine normal. Urine
terutama terdiri atas air, urea dan natrium klorida. Pada seseorang yang menggunakan
diet yang rata-rata berisi 80 – 100 gram protein dalam 24 jam, jumlah persen
air dan benda padat dalam urine adalah seperti berikut
Air
|
96%
|
Benda Padat
|
4 %(terdiri atas urea 2% dan
produk metabolic lain 2%)
|
Ureum adalah hasil akhir metabolism protein. Berasal
dari asam amino yang telah dipindah ammonianya di dalam hati dan mencapai
ginjal, dan diekskresikan rata-rata 30 gram sehari. Kadar ureum darah yang
normal adalah 30 mg setiap seratus ccm darah, tetapi hal ini tergantung dari jumlah
normal protein yang dimakan dan fungsi hati dalam pembentukan ureum.
Asam urat. Pada normal asam urat di
dalam darah adalah 2 – 3 mg setiap 100 cm, sedagkan 1,5 – 2 mg setiap hari
diekskresikan ke dalam urine.
Keratin adalah hasil buangan keratin dalam otot.
Produk metabolism lain mencakup benda-benda purin, oksalat, fosfat, sulfat, dan
uratik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem urinaria adalah suatu sistem
tempat terjadinya proses penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat-zat
yang tidak dipergunakan oleh tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh. Fungsi ginjal memegang peranan yang sangat penting. Zat-zat yang
tidak dipergunakan oleh tubuh larut dalam air dan dikeluarkan berupa urine (air
kemih). Vesika urinaria (kandung kemih) dapat mengembang dan mengempis seperti
balon karet.
Ada beberapa tahap dalam pembentukan urine diantaranya :
1.
Proses
Filtrasi (ultrafiltrasi)
2.
Proses
Absorpsi
3.
Proses
Sekresi
DAFTAR
PUSTAKA
- Buduanto,A.2005.Guidance to AnatomyII.Surakarta:keluarga Besar Asisten Anatomi FKUNS
- http://www.pediatricnursing.net/ce/2008/article04128135
- pdfPura,L,et al(2011) diakses pada tanggal 18 April 2011 pukul 20.48
- Ganong,W,F(1998). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran ed 17. Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar